Psikopati adalah gangguan kepribadian yang ditandai oleh perilaku berbohong, mengeksploitasi orang lain, kecerobohan, kesombongan, kekacauan secara seksual, rendahnya control diri, dan kurangnya empati terhadap orang lain. Individu dengan ciri-ciri psikopat tampaknya kurang dalam emosi sosial (cinta, empati, rasa bersalah, dan penyesalan). Ini berarti bahwa mereka tidak peduli dengan oran lain, merasa menyesal, atau merasa bersalah seperti yang dirasakan oleh kebanyakan orang lain, meskipun mereka mungkin sering berpura-pura merasakan emosi ini. Akibatnya, mereka bertahan dengan cara terlihat menawan, menipu, mengintimidasi, atau memanipulasi orang lain. Mereka yang memiliki ciri-ciri psikopat mungkin tampak normal, sehingga meningkatkan kemampuan mereka untuk secara efektif memangsa orang lain. Selain itu, mereka pandai meniru emosi yang sebenarnya tidak mereka rasakan, dengan cara mencerminkan orang lain di sekitar mereka. Namun mereka sering mengungkapkan diri dengan cara menampilkan tindakan yang tidak sesuai dengan kata-kata mereka. Selain itu, mereka sering tidak mampu untuk mempertahankan persona mereka agar orang lain tetap percaya kepada mereka, yang pada akhirnya mengambat kemampuan mereka untuk mempertahankan hubungan eksploitatif dengan orang lain.
Individu yang memiliki ciri-ciri psikopati sering memiliki kepercayaan palsu akan superioritas mereka sendiri, rasa hak dan mengabaikan norma-norma sosial. Akibatnya, mereka sering menjadikan banyak individu lain sebagai korban selama menjalani kehidupan mereka. Korban mereka termasuk orang asing, teman, pasanan romantis, rekan kerja, dan anggota keluarga. Anggota keluarga yang terkena bisa dikarenakan hubungan jauh dengan anak-anak, orang tua, dan saudara kandung. Individu dengan ciri-ciri psikopati seringkali memandang orang lain sebagai “pemasok”, dan berusahan untuk mendapatkan sesuatu dari orang-orang yang berinteraksi dengan mereka. Setelah mereka tidak lagi membutuhkan apa yang dapat diberikan atau ditawarkan orang lain, individu tersebut akan ditinggalkan.
Psikopati juga dapat menggangu kemampuan seseorang untuk berfungsi dalam masyarakat, karena individu dengan ciri-ciri psikopati memiliki ketidakmampuan untuk menjalin hubungan dengan orang lain pada tingkat emosional yang dalam. Meskipun terdapat deficit kemampuan emosional dan kognitif mereka, individu dengan ciri-ciri psikopati kadang bisa sangat sukses di tempat kerja, meskipun di lain waktu, mereka mungkin memperlihatkan penilaian buruk di tempat kerja, meninggalkan pekerjaan secara impulsif, melanggar peraturan kerja, atau bahkan melakukan kejahatan saat bekerja.
Psikopati terkadang disebut sebagai sociopathy atau gangguan kepribadian antisosial, meskipun terdapat bukti bahwa psikopati dapat dibedakan dari gangguan kepribadian antisosial.